Tugas
Kelompok
Mata
kuliah : AIK VI
IMAN
DAN ILMU JAMINAN ALLAH
MERAIH
KESUKSESAN

OLEH :
KELOMPOK II
Jumiati (10538299414)
Riska Aprianti (10538299514)
Irmawati (10538299114)
Mulida (10538297714)
Nama
Dosen : Drs. Samhi Muawan Djamal M.Ag
JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

KATA
PENGANTAR

Puji
syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Iman dan Ilmu Jaminan
Allah Meraih Kesuksesan” Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
AIK VI.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terutama
anggota kelompok 2 sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Makassar, 04 April 2017
KELOMPOK 2
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Dalam agama
inilah, manusia diharuskan dapat menciptakan hubungan baik dengan tiga hal.
Hubungan yang dimaksud, yaitu hubungan manusia dengan penciptanya, hubungan
manusia dengan lingkungannya, dan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Jika
kita memiliki bekal ilmu yang baik, ketiga hubungan tersebut dapat dilaksanakan
dengan benar. Karenanya, menuntut ilmu termasuk salah satu kewajiban setiap
muslim.
Selain alasan diatas, Allah SWT telah menciptakan
manusia sebgai khalifah yang bertugas menjaga keutuhan dunia ini. Manusia
bertugas mengatur, memberdayakan dan mengelolah segala sumber daya alam yang
telah diciptakan Allah SWT ini demi kepentingan dan hajat semua makhluk. Demi
menjalankan misinya inilah manusia diwajibkan menuntut ilmu agar dapat
mengelolah bumi secara tepat dan benar.
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang
paling sempurnah diantara makhluk-makhluk Allah yang lainnya. Manusia tidak
hanya dikaruniai bentuk fisik yang proporsional, perasaan namun juga akal dan
pikiran berdasarkan fitrah dan potensi dalam diri masing-masing. Dalam upaya
mengembangkan potensi yang dimilikinya sejak dilahirkan itulah manusia wajib
menuntut ilmu, sehingga potensi yang dimilikinya dapat bermanfaat dan berguna
bagi semua umat dan makhluk di dunia ini.

Makalah ini akan mengulas dan membahas lebih jauh
mengenai kewajiban setiap muslim dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya serta
keutamaan-keutamaan yang diberikan Allah bagi orang yang berilmu dan janji
Allah SWT untuk meraih kesuksesan.
B.
Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian iman dan ilmu
pengetahuan ?
2. Jelaskan Konsep Islam tentang ilmu
pengetahuan ?
3. Jelaskan
Urgensi menuntut ilmu dalam islam ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian iman dan
ilmu pengetahuan
2. Untuk mengetahui Konsep Islam
tentang ilmu pengetahuan
3. Untuk mengetahui Urgensi
menuntut ilmu dalam islam
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
IMAN DAN ILMU PENGETAHUAN
Iman
berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan
merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi
hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang-orang beriman
adalah mereka yang di dalam hatinya , disetiap ucapannya dan segala tindakannya
sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang
yang memiliki prinsip atau pandangan dan sikap hidup.
Sedangkan Ilmu dari
unsur etimologi didefinisikan sebagai tahayung kemudian dijabarkan menjadi kata
pengetahuan. Kata ilmu ini sendiri pertama kali berasal dari bahasa arab yaitu
“Alima-ya’lamu” yang artinya memperoleh hakikat ilmu, mengetahui dan
yakin.Selain ilmu yang berasal dari bahasa arab muncul pula istilah sains atau
science.
Namun, pengertian ilmu
secara umum adalah sekumpulan pengetahuan yang diatur secara rapi dan
sistematis. Kumpulan ini didasarkan dan didapat dari hasil pengalaman,
pengamatan serta penelitian yang kemudian dikaitkan dengan pemikiran yang
cermat dan teliti. Tentunya, hasil dari penelitian tersebut harus
bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan melalui metode yang telah di
susun.
Ilmu
berarti memahami hakikat sesuatu, baik dengan memahami esensinya atau
memutuskan sesuatu atasnya. Baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Untuk
ilmu yang bersifat teoritis, jika sudah diketahui, tuntaslah sebagai mana kita
mengetahui berbagai benda semesta. Namun, Ilmu yang praktis tidak dikatakan
tuntas sebelum ilmu tersebut diamalkan, seperti pengetahuan tentang berbagai
ibadah.

B. KONSEP ISLAM TENTANG ILMU
PENGETAHUAN
Dalam Islam, ilmu bermula dari
keinginan untuk memahami wahyu yang terkandung dalam Al-qur’an dan bimbingan
Nabi Muhammad SAW mengenai wahyu tersebut. Demikian dapat diterima karena Al-qur’an
merupakan pedoman umat islam dalam kehidupan beragama, berilmu dan mengamalkannya.
Dalam Ensiklopedi Islam dijelaskan Kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ilm yang
berarti pengetahuan, merupakan lawan dari kata jahl yang berarti ketidaktahuan
atau kebodohan. (1997:2001).
Secara epistimologis, Al- Ghazali
membagi ilmu menjadi dua, yaitu ilmu syari’at ialah ilmu yang diperoleh dari
para Nabi seperti Al-qur’an, Hadist, maupun dari para sahabat seperti ijma.
Sedangkan yang ghairu syar’i ialah ilmu-ilmu yang bersifat duniawi seperti ilmu
kedokteran, matematika, geografi, astrologi . Secara ontologism,
Al-Ghazali menjelaskannya sebagai ilmu yang berhubungan dengan tugas dan tujuan
hidup manusia. Ada yang bersifat fardlu ‘ain yaitu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas akhirat dengan baik seperti ilmu tauhid dan ilmu
syari’at maupun tasawwuf. Dan ada yang bersifat fardlu kifayah yakni ilmu-ilmu
yang berkaitan dengan urusan keduniaan yang perlu diketahui manusia, seperti
ilmu-ilmu arsitektur Islam, bahasa satra, filsafat, psychology, dan antropologi.
C.
URGENSI
MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
Sejarah
maupun realitas kehidupan kita saat ini membuktikan, bangsa yang berperadaban
maju, memiliki kemandirian dan bermartabat di hadapan bangsa lainnya adalah
bangsa yang paling maju ilmu pengetahuannya, demikian pula sebaliknya. Saat ini negara-negara Asia yang sangat
sungguh-sungguh menghargai ilmu pengetahuan terbukti sekarang menjadi negara
maju seperti Jepang, Korea dan Taiwan, disusul kemudian Singapura dan Malaysia.
Cina dan India yang sangat berusah mendidik generasi mudanya untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan diperkirakan akan menjadi kekuatan ekonomi kedua
setelah Amerika pada tahun 2015, disusul kemudian India pada tahun 2020.
(Tobroni, 2008:38).
Sesungguhnya konsep dan ajaran Islam selalu memotivasi umatnya untuk maju dan beradab. Seperti ajarannya tentang kewajiban menuntut ilmu dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan tidak terlepas dengan penguatan iman.
Sesungguhnya konsep dan ajaran Islam selalu memotivasi umatnya untuk maju dan beradab. Seperti ajarannya tentang kewajiban menuntut ilmu dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan tidak terlepas dengan penguatan iman.
Dalam
kaidah ushuliyyah disebutkan “al amru yadullu ‘ala alwujub” mengandung
pengertian jika kalimat yang digunakan adalah ‘amar (perintah) berarti
mengandung arti diwajibkannya melakukan hal tersebut , yaitu menuntut ilmu.
Keharusan menuntut ilmu ini sangat beralasan karena tanpa ilmu manusia tidak
mampu mengelola diri dan lingkungannya menjadi lebih baik dan berkualitas.
Tanpa iman dalam menuntut ilmu pengetahuan maka ilmu yang dimiliki seseorang tidak
bisa berkembang dengan baik dan maksimal.
Begitu
urgennya menuntut dan memperdalam ilmu, sesuai dalam Q.S At-Taubah : 122 yaitu
:
* $tBur šc%x. tbqãZÏB÷sßJø9$# (#rãÏÿYuŠÏ9 Zp©ù!$Ÿ2 4 Ÿwöqn=sù txÿtR `ÏB Èe@ä. 7ps%öÏù öNåk÷]ÏiB ×pxÿͬ!$sÛ (#qßg¤)xÿtGuŠÏj9 ’Îû Ç`ƒÏe$!$# (#râ‘É‹YãŠÏ9ur óOßgtBöqs% #sŒÎ) (#þqãèy_u‘ öNÍköŽs9Î) óOßg¯=yès9 šcrâ‘x‹øts† ÇÊËËÈ
Terjemahnya
: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.
Serta
dalam Al-qur’an Surah Al-Mujadalah : 11
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ŠÏ% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? †Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿtƒ ª!$# öNä3s9 ( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râ“à±S$# (#râ“à±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_u‘yŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ
Terjemahnya: Hai orang-orang beriman apabila kamu
dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.

PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pertama, Islam adalah agama yang sangat menghargai dan
menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Penghargaan ini dapat dibuktikan dalam
ajarannya yang memerintahkan seluruh umatnya untuk menuntut ilmu. Kedua, Allah
SWT dalam firmannya berjanji akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman
dan berilmu pengetahuan jauh lebih tinggi disbanding orang-orang yang tidak
beriman dan berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat kemuliaan baik di dunia
maupun di akhirat. Ketiga, kunci utama meraih kesuksesan di dunia dan akhirat
adalah iman dan ilmu pengetahuan. Kemajuan dan bahkan martabat bangsa dan
Negara sangat ditentukan oleh kemajuan ilmu pengetahuan manusianya. Keempat,
iman dan ilmu pengetahuan adalah dua hak yang tidak terpisahkan.
Dalam sejarah kita saksikan banyak sekali bangsa yang
terhormat dan Berjaya tetapi mengesampingkan factor keimanan dan sedikit ilmu
pengetahuan, terbukti tidak mampu menolongnya dari kehancuran karena konflik
yang berkepanjangan. Namun, sebaliknya yang beriman dan berilmu pengetahuan
akan memperoleh jaminan dari Allah SWT dengan meraih kehidupan berbangsa yang
baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofuur. Allah Maha menepati janji, tinggal umat
Islam yang mestinya konsekuen dan konsisten dengan ajaran agamanya.
B. SARAN
Demikianlah
makalah ini kami buat, yang tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Kami sadar
bahwa ini merupakan proses dalam menempuh pembelajaran, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.
Kami harap semoga makalah ini dapat dijadikan suatu ilmu yang bermanfaat bagi
kita semua.
![]() |

Abidin,
Ibnu Rusn. Pemikiran Al-Ghazali tentang
Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998
Nata,
Abuddin. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan dan Ayat-ayat Al- Tarbawiy. Jakarta : PT.
Rajawali Press, 2008
Tobroni.
Pendidikan Islam dan Paradigma Teologis. Malang : UMM Press, 2008
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar