Jumat, 07 April 2017



Tugas Kelompok
Mata kuliah     :  AIK VI

IMAN DAN ILMU JAMINAN ALLAH
MERAIH KESUKSESAN

Description: E:\MATERI KULIAH\dini tugas\DINI KOMPUTER\UNISMUH MAKASSAR.jpg

 OLEH :
KELOMPOK  II
Jumiati                         (10538299414)
Riska Aprianti             (10538299514)
Irmawati                      (10538299114)
Mulida                         (10538297714)

Nama Dosen : Drs. Samhi Muawan Djamal M.Ag

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017/2018
KATA PENGANTAR
Description: C:\Users\USAHA PRINT\Documents\My Logo\BISM-2.JPG
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Iman dan Ilmu Jaminan Allah Meraih Kesuksesan” Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah AIK VI.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terutama anggota kelompok 2 sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 

Makassar, 04 April 2017

KELOMPOK 2



BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Dalam agama inilah, manusia diharuskan dapat menciptakan hubungan baik dengan tiga hal. Hubungan yang dimaksud, yaitu hubungan manusia dengan penciptanya, hubungan manusia dengan lingkungannya, dan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Jika kita memiliki bekal ilmu yang baik, ketiga hubungan tersebut dapat dilaksanakan dengan benar. Karenanya, menuntut ilmu termasuk salah satu kewajiban setiap muslim.
Selain alasan diatas, Allah SWT telah menciptakan manusia sebgai khalifah yang bertugas menjaga keutuhan dunia ini. Manusia bertugas mengatur, memberdayakan dan mengelolah segala sumber daya alam yang telah diciptakan Allah SWT ini demi kepentingan dan hajat semua makhluk. Demi menjalankan misinya inilah manusia diwajibkan menuntut ilmu agar dapat mengelolah bumi secara tepat dan benar.
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurnah diantara makhluk-makhluk Allah yang lainnya. Manusia tidak hanya dikaruniai bentuk fisik yang proporsional, perasaan namun juga akal dan pikiran berdasarkan fitrah dan potensi dalam diri masing-masing. Dalam upaya mengembangkan potensi yang dimilikinya sejak dilahirkan itulah manusia wajib menuntut ilmu, sehingga potensi yang dimilikinya dapat bermanfaat dan berguna bagi semua umat dan makhluk di dunia ini.
Text Box: 1Kewajiban menuntut ilmu, tidak hanya untuk bidang agama saja, tetapi mencakup semua bidang yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan tujuan agar melalui ilmu tersebut manusia mampu melaksanakan ketiga hubungan secara seimbang. Perintah menuntut ilmu tersebut diatur dalam Al-qur’an dan Al-hadis. Ilmu tersebut dapat kita jadikan sebagai bekal meniti jalan menuju kesuksesan hidup. Kesuksesan yang tidak hanya dapat dirasakan di dunia saja tetapi juga di akhirat nantinya. Dalam hal ini, ilmu merupakan salah satu bentuk muamalah duniawiyah. Allah SWT mewajibkan setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan agar menuntut ilmu setinggi mungkin, mulai dari usia anak-anak hingga tiba waktu berpulang kepada-Nya.
Makalah ini akan mengulas dan membahas lebih jauh mengenai kewajiban setiap muslim dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya serta keutamaan-keutamaan yang diberikan Allah bagi orang yang berilmu dan janji Allah SWT untuk meraih kesuksesan.
B.        Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pengertian iman dan ilmu pengetahuan ?
2.      Jelaskan Konsep Islam tentang ilmu pengetahuan ?
3.      Jelaskan Urgensi menuntut ilmu dalam islam ?
C.       Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian iman dan ilmu pengetahuan
2.      Untuk mengetahui Konsep Islam tentang ilmu pengetahuan
3.      Untuk mengetahui Urgensi menuntut ilmu dalam islam

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN IMAN DAN ILMU PENGETAHUAN
Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan.  Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang-orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya , disetiap ucapannya dan segala tindakannya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip atau pandangan dan sikap hidup.
Sedangkan Ilmu dari unsur etimologi didefinisikan sebagai tahayung kemudian dijabarkan menjadi kata pengetahuan. Kata ilmu ini sendiri pertama kali berasal dari bahasa arab yaitu “Alima-ya’lamu” yang artinya memperoleh hakikat ilmu, mengetahui dan yakin.Selain ilmu yang berasal dari bahasa arab muncul pula istilah sains atau science.
Namun, pengertian ilmu secara umum adalah sekumpulan pengetahuan yang diatur secara rapi dan sistematis. Kumpulan ini didasarkan dan didapat dari hasil pengalaman, pengamatan serta penelitian yang kemudian dikaitkan dengan pemikiran yang cermat dan teliti.  Tentunya, hasil dari penelitian tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan melalui metode yang telah di susun.
Ilmu berarti memahami hakikat sesuatu, baik dengan memahami esensinya atau memutuskan sesuatu atasnya. Baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Untuk ilmu yang bersifat teoritis, jika sudah diketahui, tuntaslah sebagai mana kita mengetahui berbagai benda semesta. Namun, Ilmu yang praktis tidak dikatakan tuntas sebelum ilmu tersebut diamalkan, seperti pengetahuan tentang berbagai ibadah.
Text Box: 3 Ilmu pun ada yang bersifat intelektual dan bersifat sam’iyah. Ilmu yang bersifat intelektual ialah ilmuyang dapat dipahami melalui akal, sedangkan ilmu sam’iyah adalah ilmu yang hanya dapat dipahami melalui wahyu. Menurut pemahaman para sosiolog, ilmu merupakan pengetahuan yang saling menyempurnakan serta kumpulan prinsip dan primis umum yang berkaitan dengan hakikat fenomena tertentu. Ilmu memiliki unsur bermacam-macam diantaranya logika, ilmu hitung, astronomi, psikologi dan yang lainnya. Dalam hal ini, Berdasarkan konsep islam pun, Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang saling menyempurnakan dan merupakan prinsip-prinsip umum yang berkaitan dengan kehidupan itu sendiri.
B.     KONSEP ISLAM TENTANG ILMU PENGETAHUAN
            Dalam Islam, ilmu bermula dari keinginan untuk memahami wahyu yang terkandung dalam Al-qur’an dan bimbingan Nabi Muhammad SAW mengenai wahyu tersebut. Demikian dapat diterima karena Al-qur’an merupakan pedoman umat islam dalam kehidupan beragama, berilmu dan mengamalkannya. Dalam Ensiklopedi Islam dijelaskan Kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ilm yang berarti pengetahuan, merupakan lawan dari kata jahl yang berarti ketidaktahuan atau kebodohan. (1997:2001).
            Secara epistimologis, Al- Ghazali membagi ilmu menjadi dua, yaitu ilmu syari’at ialah ilmu yang diperoleh dari para Nabi seperti Al-qur’an, Hadist, maupun dari para sahabat seperti ijma. Sedangkan yang ghairu syar’i ialah ilmu-ilmu yang bersifat duniawi seperti ilmu kedokteran, matematika, geografi, astrologi . Secara ontologism, Al-Ghazali menjelaskannya sebagai ilmu yang berhubungan dengan tugas dan tujuan hidup manusia. Ada yang bersifat fardlu ‘ain yaitu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas akhirat dengan baik seperti ilmu tauhid dan ilmu syari’at maupun tasawwuf. Dan ada yang bersifat fardlu kifayah yakni ilmu-ilmu yang berkaitan dengan urusan keduniaan yang perlu diketahui manusia, seperti ilmu-ilmu arsitektur Islam, bahasa satra, filsafat, psychology, dan antropologi.

C.    URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
Sejarah maupun realitas kehidupan kita saat ini membuktikan, bangsa yang berperadaban maju, memiliki kemandirian dan bermartabat di hadapan bangsa lainnya adalah bangsa yang paling maju ilmu pengetahuannya, demikian pula sebaliknya.  Saat ini negara-negara Asia yang sangat sungguh-sungguh menghargai ilmu pengetahuan terbukti sekarang menjadi negara maju seperti Jepang, Korea dan Taiwan, disusul kemudian Singapura dan Malaysia. Cina dan India yang sangat berusah mendidik generasi mudanya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan diperkirakan akan menjadi kekuatan ekonomi kedua setelah Amerika pada tahun 2015, disusul kemudian India pada tahun 2020. (Tobroni, 2008:38).
Sesungguhnya konsep dan ajaran Islam selalu memotivasi umatnya untuk maju dan beradab. Seperti ajarannya tentang kewajiban menuntut ilmu dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan tidak terlepas dengan penguatan iman.
Dalam kaidah ushuliyyah disebutkan “al amru yadullu ‘ala alwujub” mengandung pengertian jika kalimat yang digunakan adalah ‘amar (perintah) berarti mengandung arti diwajibkannya melakukan hal tersebut , yaitu menuntut ilmu. Keharusan menuntut ilmu ini sangat beralasan karena tanpa ilmu manusia tidak mampu mengelola diri dan lingkungannya menjadi lebih baik dan berkualitas. Tanpa iman dalam menuntut ilmu pengetahuan maka ilmu yang dimiliki seseorang tidak bisa berkembang dengan baik dan maksimal.
Begitu urgennya menuntut dan memperdalam ilmu, sesuai dalam Q.S At-Taubah : 122 yaitu :
* $tBur šc%x. tbqãZÏB÷sßJø9$# (#rãÏÿYuŠÏ9 Zp©ù!$Ÿ2 4 Ÿwöqn=sù txÿtR `ÏB Èe@ä. 7ps%öÏù öNåk÷]ÏiB ×pxÿͬ!$sÛ (#qßg¤)xÿtGuŠÏj9 Îû Ç`ƒÏe$!$# (#râÉYãŠÏ9ur óOßgtBöqs% #sŒÎ) (#þqãèy_u öNÍköŽs9Î) óOßg¯=yès9 šcrâxøts ÇÊËËÈ
Terjemahnya : Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Serta dalam Al-qur’an  Surah Al-Mujadalah : 11
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ŠÏ% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿtƒ ª!$# öNä3s9 ( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ
Terjemahnya:  Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
 


BAB III
PENUTUP
A.       KESIMPULAN
Pertama, Islam adalah agama yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Penghargaan ini dapat dibuktikan dalam ajarannya yang memerintahkan seluruh umatnya untuk menuntut ilmu. Kedua, Allah SWT dalam firmannya berjanji akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan jauh lebih tinggi disbanding orang-orang yang tidak beriman dan berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat. Ketiga, kunci utama meraih kesuksesan di dunia dan akhirat adalah iman dan ilmu pengetahuan. Kemajuan dan bahkan martabat bangsa dan Negara sangat ditentukan oleh kemajuan ilmu pengetahuan manusianya. Keempat, iman dan ilmu pengetahuan adalah dua hak yang tidak terpisahkan.
Dalam sejarah kita saksikan banyak sekali bangsa yang terhormat dan Berjaya tetapi mengesampingkan factor keimanan dan sedikit ilmu pengetahuan, terbukti tidak mampu menolongnya dari kehancuran karena konflik yang berkepanjangan. Namun, sebaliknya yang beriman dan berilmu pengetahuan akan memperoleh jaminan dari Allah SWT dengan meraih kehidupan berbangsa yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofuur. Allah Maha menepati janji, tinggal umat Islam yang mestinya konsekuen dan konsisten dengan ajaran agamanya.
B.     SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat, yang tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Kami sadar bahwa ini merupakan proses dalam menempuh pembelajaran, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami. Kami harap semoga makalah ini dapat dijadikan suatu ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.


Text Box: 7
 
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Ibnu Rusn. Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998
Nata, Abuddin. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan dan Ayat-ayat Al- Tarbawiy. Jakarta : PT. Rajawali Press, 2008
Tobroni. Pendidikan Islam dan Paradigma Teologis. Malang : UMM Press, 2008











Text Box: 8
 



                                                                                          









Tidak ada komentar:

Posting Komentar