Sabtu, 28 Mei 2016



BAB 1
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN PERSPEKTIF BUDAYA
sosiologi, pembangunan adalah cara menggerakkan masyarakat untuk mendukung pembangunan dan masyarakat adalah sebagai tenaga pembangunan, dan dampak pembangunan. Pembangunan merupakan bentuk perubahan social yang terarah dan terencana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Kebudayaan  merupakan pendukung pembangunan. Kebudayaan di dudukkan secara pasif sebagai pemberi legitimasi terhadap penyelenggaraan pembangunan. Kebudayaan dikelola untuk membentuk manusia dengan mentalitas pembangunan. Setiap kegiatan pembangunan,bahkan setiap interaksi manusia dengan lingkungannya adalah proses budaya, bahkan proses multi dan lintas budaya. Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa budaya merupakan hasil perjuangan suatu masyarakat terhadap zaman dan alam yang membuktikan kejayaan hidup masyarakat dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan di hidupnya. Kondisi alam yang berbeda-beda di setiap daerah di seluruh wilayah Indonesia menyebabkan banyaknya jenis budaya yang berkembang. Hal ini disebabkan karena pengalaman hidup dan besarnya usaha untuk bertahan dengan kondisi alam yang sulit sangat mempengaruhi tingkah laku dan tutur bahasa yang mereka miliki. Namun sebagai bangsa Indonesia yang bersemboyan bhineka tunggal ika, kita harus saling menghargai budaya-budaya yang ada di negeri tercinta ini.
Menurut Robert H Lowie, kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.










  
BAB II
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN DARI TINJAUAN KEPEMMPINAN
Teori-teori tentang kepemimpinan ada tiga yaitu Great man Theory, Teori sifat, Teori Prilaku. Pertama Teori Great Man Theory dimana teori ini mengatakan pemimpin besar dilahirkan bukan di buat dan di landasi dengan keyakinan bahwa pemimpin merupakan orang-orang yang memiliki sifat-sifat luar biasa dan di lahirkan dengan kualitas istimewa yang di bawah sejak lahir dan ditakdirkan menjadi seorang pemimpin di berbagai macam organisasi. Kartini kartono dalam bukunya membagi definisi ini menjadi dua poin, pertama yaitu seorang pemimpin itu tidak di buat, akan tetapi terlahir menjadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya. Kedua Teori Sifat  adalah teori  kepemimpinan adalah teori yang membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat karakteristik pribadi masing-masing. Untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil sangat dtentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat atau ciri-ciri di dalam dirinya seperti berani bersaing, percaya diri, bersedia berperan sebagai pelayan orang lain, loyalitas tinggi, intelegensi tinggi, hubungan interperona baik.
Ketiga Teori perilaku disebut juga sebagai teori social dan merupakan sanggahan terhadap teori genetis. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik dan dibentuk tidak dilahirkan begitu saja. Teori ini memandang baha kepemimpian dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat seorang pemimpin. Alasannya, sifa seseorang relative sukar untuk diidentifikasi.
Selo Soemardjan mengatakan bahwa perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau telah direncanakan terlbih dahulu oelh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Masyarakat Indonesia bias dikatakan demikian tidak terlepas dari fenomena pembangunan ini, keanekaragaman, etnik, ras, kelompok, dan agama dengan bentuk dan tingkat kehidupan yang berbeda dalam masyarakat ini secara langsung maupun tidak langsung mendorong timbulnya perubahan dalam masyarakat sendiri.
Suatu proses pembangunan dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai sejauh mana nilai-nilai dasar masyarakat yang terlibat dalam proses ini bias memenuhi seperangkat kebutuhan hidup dn mengatasi berbagai masalah dari dinamika masyarakat ini, dan tidak terlepas dari perkembangan kepemimpinan mulai dari :
§  Masa Pemerintahan Orde Lama
§  Masa Pemerintahan Orde Baru
§  Masa Pemerintahan Reformasi








BAB III
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN PERSPEKTIF HUKUM
            Hukum adalah semua aturan yang harus di turuti dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian jika melanggar aturan-aturan itu akan membahayakan diri sendiri atau harta umpanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, di denda dan sebagainya. Ilmu hukum normtatis memandang hukum adalah hukum dalam hukum itu sendiri. Apa yang tertuang dalam peraturan. Eksponen dari aliran positivism Joh Austin mengatakan bahwa studitentang sifat hukum seharusnya merupakan studi tentang hukum yang benar-benar terdapat system hukum dan bukan hukum yang seharusnya ada dalam  norma-norma. Berbeda dengan hal tersebut sosiologi hukum memandang hukum dari luar hukum. Dalam hal ini sosiolgi hukum mencoba untuk memperlakukan system hukum dari sudut pandang ilmu social. Pada dasarnya sosiologi hukum berpendapat bahwa hukum hanyalah salah satu dari banyak system social dan justru system system social yang lain yang terdapat di masyarakat member arti dan pengaruh tingkat hukum.
            Peraturan sebagai substani hukum adalah kaidah yang tidak bisa mengeksekusi sendiri saksinya. Ia  juga mengandung janji-janji yang hanya bias di laksanakan melalui campur tangan manusia di samping itu sumber daya yang di butuhkan oleh hukum juga meliputi seperti alam, ekonomi, dan politik.
            Pemerintah juga berperan penting dalam penegakan hukum di Indonesia, hal itu di lakukan dalam rangka mencapai kesejahteraan bagirakyatnya sehingga ia membutuhkan suasana yang kondusif dalam menjalankan tugasnya walau dalam perjalanannya konflik hukum juga sering terjadi. 
v  Pendekatan hukum yang holistic dan visioner
v  Pendekatan hukum empiris sosiologis,  realism, dan kontak social
Hukum modern adalah istilah yang di gunakan oleh Utrecht untuk memberikan sebutan lain terhadap konsep Negara hukum materi. Utrecht membagi Negara hukum dalam dua bentuk yaikni hukum formil ( Negara hukum klasik) dan Negara hukum materil ( Negara hukum modern ).
Negara hukum formil disebut sebagai Negara hukum klasik, karena bentuk Negara hukum formil secara history lebih dahulu berkembang. Sementara Negara hukum materil di sebut sebagai Negara hukum modern, karena Negara hukum materil merupakan jawaban atas tuntutan terhadap berbagai persoalan ketidakadilan yang timbul dalam Negara formil.
Konsep hukum modern sebagaimana yang terdapat di Negara-negara dunia ini, tidak jauh dan tidak lepas dari hukum modern. Hal ini di tandai dengan adanya saintifikasi hukum modern. Begitu kuatnya paradigm posivism tersebut membuat tatanan hukum modern ini mulai membebaskan diri dari tatanan hukum kuno ( terutama pengaruh teologi), sehingga hukum menjadi lebih sangat rasional.





BAB IV
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN DARI TINJAUAN POLITIK
            Menurut  Wikipedia politik dari bahaa yunani politikus yang berarti dari, untuk ,atau berkaitan dengan warga Negara, adalah suatu proses pembentukan dan merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbedapembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain terwujud proses pembuatan keputusn, khususnya dalam Negara . Politik merupakan pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat anatara lain berwujud proses pembuatan keputusan , khususnya  dalam Negara
            Disamping itu tujuan politik juga dapat dilihat dari sudut pandang berbeda seperti:
v  Politik adalah usaha yang di tempuh warga Negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
v  Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan Negara
v  Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kakuasaan di masyarakat
v  Politik merupakan segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebajkan pubik
Menurut Max Weber, yang dinamakan politik adalah sarana perjuangan untuk bersama-sama melaksanakan politik, atau perjuangan untuk mempengaruhi pendistribusian kekuasaan, baik diantara Negara-negara maupun diantara kelompok di dalam suatu Negara. Sedangkan Negara menurut Weber sebagai komunitas atau masyarakat yang memonopoli penggunaan kekuasaan fisik yang sah di dalam tutorial tertentu. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam Negara. Hal ini merupakan penggabungan antara berbagai defenisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Tujuan politik dan strategi nasional Indonesia untuk dalam negeri telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat. Tujuan politik luar negeri setiap Negara adalah mengabdi kepada tujuan nasional Negara itu sendiri. Keterlibatan politik dapat terjadi dengan berbagai tujuan, diantaranya adalah memberikan rakyat/warga Negara kesempatan untuk mempengaruhi proses embuatan kebijakan.
Adapun tahapan-tahapan perkembangan politik yaiu :
1.      Tahap unifikasi politik
2.      Politik industrialisasi
3.      Politik kesejahteraan nasional
4.      Politik berkelimpahan








BAB V
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN PERSPEKTIF AGAMA
            Agama merupakan kedudukan dan peranan yang sangat penting dan strategis, utamanya sebagai landasan spiritual, moral, dan etika dalam pembangunan nasional. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya peranan lembaga social keagamaan dan lembaga pendidikan tradisional keagamaan dalam pembangunan nasional dan memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam perubahan social
Agama mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dan strategis, utamanya sebagai landasan spiritual , moral, dan etika dalam pembangunan nasional. Agama sebagai system nilai seharusnya dipahami dan diamalkan oleh setiap individu, keluarga, masyarakat, serta menjiwai kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembangunan agama perlu mendapat perhatian lebih besar, baik yang berkaitan dengan penghayatandan pengalaman agama, pembinaan pendidikan, maupun pelayanan kehidupan beragama.
Kegiatan pokok yang dilakukan adalah 1) memberikan bantuan untuk pembangunan dan rehabilitsi sarana, prasarana peribadatan, dan kegiatan tempat ibadah, 2)  Menyediakan sarana dan prasarana penerangan agama, 3) menyediakan kitab suci dan literature keagamaan di utamakan terjemajan dan tafsir , 4) meningktkan kemampuan aparat dan petugas haji, 5) Meningkatkan dan mngoptimalkan fungsi dan peran tempat ibadah untuk bimbingan dan pelayanan  pengelolaan zakat dan wakaf, serta lemahnya pemahaman hukum agama.


BAB VI
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN DARI TINJAUAN EKONOMI
Pembangunan adalah cara menggerakkan msyarakat untuk mendukung pembangunan dan masyarakat adalah sebagai tenaga pembangunan dan dampak pembangunan, dan berkembang pesat pada sejak awal 1990-an . Proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, ekonmi, social, budaya, politik yang berlangsung pada level makro ( nasional). Dan mikro. Dalam hal ini pembangunan diartikan sebagai suatu perubahan, kemajuan, masyarakat, kemajuan teknologi, perluasan wawasan dan pola piker masyarakat, prilaku dan gaya hidup masyarakat.
Sosiologi merupakan ilmu terapan dan ilmu murni. Dalam hal ini tentunya peran ilmu sosiologi amat dibutuhkan terutama di bidang pembangunan dan kepentingan masyarakat. Dalam pembangunan perlu diperhatikan program yang harus dilakukan yaitu :
1.      Pengembangan ekonomi kerakyatan.
2.      Pengembangan kualitas sumber daya manusia.
3.      Pengembangan infrastruktur.
4.      Pengembangan pariwisata.
Ekonomi pembangunan lebih berurusan dengan mekanisme ekonomi, social, dan institusional, baik disektor pemerintahan maupun swasta, untuk menciptakan perbaikan-perbaikan yang luas dan cepat dalam taraf kehidupan masyarakat miskin dan yang kekurangan makan dan buta huruf di Asia, afrika, dan amerika latin.
Menurut Conyers & Hills (1994), perencanaan pembangunan adalah suatu proses yang bersinambung dan mencakup keputusan atau pilihan berbagai alternative penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan dating. Berdasarkan defenisi di atas terdapat 4 elemen perencanaan yaitu : merencanakan berarti memilih, perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya, perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan dan perencanaan untuk masa depan.














BAB VII
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN PERSPEKTIF PENDIDIKAN
Pendidikan berarti proses mendidik atau melakukan suatu kegiatan yang mengandung proses komunikasi pendidikan antara yang mendidik da yang dididik. Melalui masuk kepada peserta didik yang secara sadr akan dicerna oleh jiwa, akal maupun raganya sehingga pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif) sesuai dengan yang dituju oleh pendidikan. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan, karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan merupakan syarat mutlak apabila manusia ingin tampil dengn sifat-sifat hakekat manusia yang dimiliknya. Dan untuk bisa bersosialisasi antar sesame manusia inilah manusia perlu pendidikan. System pendidikan yang dikembangkan di suatu Negara hendaknya dapat menjadi wadah yang mantap dan stabil yang member kesempatan dan peluang yang sebesar besarnya bagi penyelenggaraan pembelajaran yang dapat mengembangkan isi IPTEK yang seluas-luasnya kepada warga negaranya yang punya hak untuk memperoleh pendidikan yang setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuannya.
            Menurut Ki Hajar Dewantara menjelaskan pendidikan merupakan yaitu untutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak adapun maksud dari pendidikan ini adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
            Di Indonesia sudah diterapkan beberapa aliran –aliran pendidikan penerimaan tersebut di  yakni di terima sesuai dengan kebutuhan dalam latar pandangan yang konvergensi. Meskipun dalam hal ni di utamakan bakat dan potensi lainnya dari anak, namun upaya penciptaan lingkungan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan di usahakan pula secara optimal.
Adapun aliran –aliran pendidikan di Indonesia yaitu :
·         Aliran Nativisme
·         Aliran Naturalisme
·         Aliran Empirisme
·         Aliran Konvergensi
Pendidikan pada dasarnya merujuk pada UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Menurut Skinner, pendidikan kita saat ini hanya dijadikan sebagai cabang dari teknologi ilmiah yang paling penting, yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Padahal pendidikan harus dijadikan pusat pengemabangan peradaban dan kebudayaan umat manusia dalam masyarakat. Dari segi manajemen kependidikan, suatu perencanaan untuk pendidikan masa depan harus meliputi tiga ciri pokok masyarakat, yaitu masa depan sosio, masa depan tekno, dan masa depan bio, dengan segala implikasi dan dampaknya terhadap jiwa manusia.

BAB VIII
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN DARI TINJAUAN PENGEMBANGAN DAN LOKAL
Pertumbuhan ekonomi yang sehat sangat penting jika suatu wilayah ingin bersaing di pasar local dan nasional. Untuk mencapi tujuan ini, pendekatan kawasan yang terpadu diperlukan untuk mempromosikan pembangunan ekonomi. Prioritas utama adalah mengidentifikasi kawasan-kawasan yang menunjukkan tanda-tanda aglomerasi dengan seluruh kegiatan dan institusi yang membentuknya. Kemungkinan kawasan ini menjadi pusat usaha dan perdagagan tergantung pada jaringan transportasi yang baik, prasarana yang lengkap, tempat kerja yang mudah dicapai, dukungan modal, dan kesempatan pelatihan/pendidikan.
            Di lihat dari kualitas lingkungan yang merupakan asset alam dan budaya, sarana umum merupakan penarik kegiatan bisnis yang penting. Untuk melihat dan mengukur tingkat kenyamanan  hidup pada suatu wilayah , sarana umum merupakan kerangka utama dari pembangunan.
            Prinsip-prinsip pembangunan local adalah sebagai berikut :
§  Mengenali Ekonomi Wilayah
a.       Perkembangan penduduk dan urbanisasi
b.      Sector pertanian
c.       Sector pariwisata
d.      Kualitas lingkungan
e.       Keterkaitan wilayah dan aglomerasi
§  Merumuskan Pembangunan daerah yang pro-bisnis
a.       Menyediakan informasi kepada pengusaha
b.      Memberikan kepastian dan kejelasan kebijakan
c.       Mendorong sector jasa dan perdagangan
d.      Meningkatkan daya saing perusahaan daerah
e.       Membentuk ruang yang mendorong kegiatan ekonomi.
Adapun tujuan pengembangan local yaitu :
·         Mengurangi disparsi atau ketimpangan pembangunan antara daerah dan sub daerah serta antara warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).
·         Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
·         Menciptakan atau menambah lapangan kerja.
·         Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.
·         Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi berkelanjutan.








BAB IX
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN PERSPEKTIF PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG TERPADU
Tujuan pengembangan masyarakat terpadu adalah membangun kembali masyarakat sebagai tempat pengalaman penting manusia, memenuhi kebutuhan manusia, dan membangunan kembali struktur-struktur Negara kesejahteraan, ekonomi global, birokrasi, elite profesional dan sebagainya yang kurang berperikemanusiaan dan sulit diakses. Keenam dimensi tersebut tidak selalu berbeda, dan semuanya berinteraksi satu dengan lainnya dalam bentuk-bentuk yang kompleks.
Pengembangan masyarakat dan model pemikiran tentang peran pekerja masyarakat, keenam dimensi di atas dipertimbangkan sebagai hal yang sangat penting. Keenam dimensi tersebut yaitu :
·         Pengembangan social.
·         Pengembangan ekonomi.
·         Pengembangan politik.
·         Pengembangan budaya.
·         Pengembangan lingkungan.
·         Pengembangan personal/spiritual.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar